Pages

Subscribe:

Pengikut

Penghitung

Minggu, 25 November 2012

rahasia jamur membunuh katak

Rahasia Jamur Pembunuh Katak??

TEMPO Interaktif, London - Sejumlah ilmuwan akhirnya dapat menyibak rahasia dibalik kemampuan jamur Batrachochytrium dendrobatidis membunuh katak tanpa jejak.

Jamur ini, akhir-akhir ini menjadi ancaman satwa bangsa Amphibia, terutama katak, diseluruh dunia. Ratusan katak di populasi alam liar di Amerika Serikat, Amerika Tengah, Ekuador, Australia, Selandia Baru, dan Spanyol, tiba-tiba mati tanpa penyebab jelas.

Riset menemukan kematian misterius itu akibat terkena penyakit Chytridiomycosis, yaitu penyakit yang disebabkan infeksi jamur, disebut juga bakteri berspora, Batrachochytrium dendrobatidis ini.

Di Indonesia, penyakit ini juga banyak ditemukan, terutama menyerang pada katak yang hidup di perairan, diduga jamur ini tersebar melalui saluran air yang kotor dan terpolusi.

Jurnal Science baru-baru ini mempublikasikan temuan sejumlah ilmuwan tentang rahasia kemampuan membunuh dari jamur ini. Menurut Karen Lips, profesor amphibia dari Universitas Maryland, rahasia itu terletak pada kemampuan jamur ini merubah keseimbangan kandungan zat-zat elektrolit pada tubuh katak, yang kemudian bisa menyebabkan dehidrasi, yang berujung pada kematian misterius itu.

Semua itu ternyata bermula dari kulit katak. Kulit merupakan bagian penting pada bangsa Amphibia, baik yang aquatik maupun yang terestrial. Selain sebagai alat pernapasan, sehingga bisa hidup di darat dan di air, membran kulit katak merupakan pori-pori aliran zat-zat eletrolit tubuh seperti potassium dan sodium, antara didalam tubuh dan di lingkungan.

Para peneliti Australia melakukan penelitian dengan membandingkan kulit dari katak hijau (Litoria sp.) yang sehat dan yang terserang penyakit Chytridiomycosis, dan menemukan pori-pori kulit katak yang sakit ternyata jadi menyempit ketika dihinggapi serangan jamur Batrachochytrium dendrobatidis.

Sampel dari darah dan urin katak yang menderita Chytridiomycosis ternyata juga menunjukkan kadar kandungan Sodium dan Potassium yang lebih rendah dibandingkan yang sehat, bahkan tak ada setengahnya. Pada makhluk hidup selain katak, misal manusia, kekurangan kedua zat eletrolit ini sudah bisa menyebabkan rawan terkena serangan penyakit jantung.

Percobaan pada katak yang terkena Chytridiomycosis dengan pemberian obat doping yang dapat menyuplai keseimbangan elektrolit, terbukti bisa menolong katak hidup selama beberapa jam, sebelum akhirnya juga mati akibat dehidrasi dan pengaruh obat yang habis.

Para peneliti pun kini sedang meneruskan risetnya, kenapa kehadiran Batrachochytrium dendrobatidis ini, membuat daya transfer terhadap Sodium dan Potasium menjadi berkurang, apakah merusak sel-sel kulit katak atau menghalangi penyerapan saja, atau jamur ini menjadi bersifat parasit pada tubuh katak.
Kiat para pecinta katak selama ini, yang memberikan zat kimia Chlorampenichol untuk membunuh serangan Batrachochytrium dendrobatidis, dengan cara katak direndam pada air yang mengandung zat tersebut selama beberapa jam, dikritik sebagai tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ekologi. Senyawa Chlororampenichol merupakan salah satu jenis desinfektan yang berbahaya dan berdaya letal tinggi terhadap lingkungan. Sejenis pestisida yang berbahaya bagi lingkungan alami.

Para peneliti kini tengah mencari cara lain yang lebih aman, untuk melindungi katak dari kematian massal akibat Chytridiomycosis. Para peneliti meyakini ada jamur atau bakteri jenis lain yang juga hidup di kulit katak yang bisa memberikan mekanisme pelawan untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh jamur ini, dengan rekayasa genetika, diharapkan DNA bakteri itu bisa dikloningkan pada Batrachochytrium dendrobatidis sehingga bisa dihasilkan antibiotiknya.



mikologi


Sekilas Tentang Mikologi ( Jamur )

Mikologi  Berasal dari bahasa Yunani Mykes yang berarti Jamur dan Logos yang    berarti Ilmu.  Mikologi merupakan ilmu yang  mempelajari tentang jamur. Dalam bahasa Inggris  Jamur disebut Fungi / Fungus.
Ciri-ciri jamur :
- Merupakan sel Eukariotik (mempunyai Inti yang jelas)
- Berkembang biak dengan spora secara asexual maupun sexual
- Tidak berklorofil
- Dinding sel terdiri dari khitin dan selulosa
- Bersifat sebagai Saprofit


Peranan jamur dialam ada yang bermanfaat dan ada yang merugikan bagi manusia,
Yang bermanfaat diantaranya adalah :
- Fermentasi alcohol,  pembuatan tempe, menghasilkan antibiotik (Penicillium notatum).
- Jamur yang bisa dimakan edible Mushrom (Volvariella volvacea, Pleurotus ostreatus) dll


Yang merugikan diantaranya :
- yang bersifat pathogen pada manusia
- merusak perabot,  penyakit tumbuhan


MORFOLOGI
Bentuk jamur secara garis besar ada 3 bentuk yaitu :
a. Yeast
merupakan jamur uniselluler yang berbentuk oval / lonjong dengan diameter 3  – 15 mikron, berkembang biak dengan cara membelah diri (asexual)  membentuk tunas atau budding cell. Yeast ada dua yaitu : Yeast murni merupakan jamur uniselluler yang tidak mampu membentuk pseudohifa/ klamidospora, Yeast like merupakan jamur uniselluler yang mampu membentuk pseudohifa. Contoh : Candida sp, Candida albicans, Torulla (koloni berwarna merah / orange), Cryptococcus neoformans
      
Secara makroskopik (pada media padat SGA) koloni jamur bentuk yeast tampak Smooth, warna krem, cembung bau seperti ragi. Identifikasi dengan uji biokimia


b.  Mold / Kapang
Merupakan jamur multiselluler (mempunyai inti lebih dari satu) yang membentuk benang-benang hifa / filament, kumpulan dari hifa disebut miselium yang membentuk suatu anyaman. Hifa yang dibentuk ada yang bersekat maupun tak bersekat. Hifa yang berada di atas permukaan media disebut Hifa aerial yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan. Hifa yang berada didalam media disebut Hifa Vegetatif berfungsi sebagai alat  untuk menyerap makanan.


Secara makroskopik  (pada media SGA) jamur yang berbentuk Mold membentuk koloni yang berserabut / granuler  koloninya tampak kasar (Rought). Untuk identifikasi, hasil mikroskopik dan makroskopik merupakan dasar identifikasi. Contoh : Aspergillus, Penicellium, Rhizopus, Mucor, Microsporum, Trichophyton, Epidermophyton


c.  Dimorfik
Merupakan jamur yang mempunyai dua bentuk yaitu : Yeast dan Mold. Berbentuk Yeast jika berada di dalam inang / host atau pada suhu inkubasi 37 derajat C, dan berbentuk mold jika berada diluar inangnya atau pada suhu inkubasi suhu ruang. Contoh : Histoplasma capsulatum, Coccidioides immitis, Blastomyces dermatidis

STRUKTUR SEL JAMUR
Jamur merupakan sel Eukariotik oleh karena itu struktur sel  jamur dapat kita  ketahui adanya : 
   o Dinding sel
   o Membrane sel
   o Inti
   o Sitoplasma
   o Retikulum endoplasma
   o Badan golgi
   o Vakuola
   o Ribosom
   o Mitokondria
   o Organel yang lain

Dinding sel : Dinding sel jamur terdiri dari selulosa , chitin atau campuran keduanya yang merupakan karbohidrat ( 90 % ) dan protein 10 % ( enzim ). Ada beberapa golongan fungi yang mempunyai dinding sel yang berbeda diantaranya :

 FUNGI                                                    DINDING SEL Monomer KH
1. Fungi Aquatik                                         Selulosa
2. Klas Zygomycetes                                   Chitin, Chitosan
3  Klas Ascomycetes(Yeast)                        Beta Glucan, Mannan
4. Klas Basidiomycetes (Yeast)                    Chitin, Mannan
5. Fungi dengan hifa septa                             Chitin, Beta Glucans

Protein pada dinding sel jamur berfungsi membantu dalam metabolisme yaitu membentuk enzim baik enzim ektraseluler maupun intraselluler. Struktur tambahan  pada jamur juga ditemui adanya Kapsul,  atau lendir pada jamur yang merupakan struktur tambahan pada bagian luar dinding sel merupakan Polisakarida yang berfungsi sebagai menjaga dari kekeringan dan meningkatkan daya patogenitas. Jamur yang berkapsul secara makroskopik koloninya tampak basah / Mucoid . Contoh jamur yang berkapsul adalah Cryptococcus neoformans
REPRODUKSI
Perkembang biakan jamur dengan membentuk spora, spora dibentuk dengan dua cara yaitu : Asexual dan Sexual Asexual, Spora asexual dibentuk oleh hifa fertile yang mengalami pemutusan atau fragmentasi.
Macam- macam spora asexual  :
Blastospora, spora asexual yang dibentuk oleh jamur yang berbentuk oval (jamur uniselluler) dengan membentuk sel anakan Budding cell.
Arthrospora, spora asexual yang dibentuk  pada ujung hifa dan berbentuk persegi.
Klamidospora, spora asexual yang dibentuk oleh hifa yang mengalami penebalan  terletak pada ujung hifa (klamidospora terminal), atau pada tengah hifa disebut klamidospora interkalar. Spora/ Konidia yang dibentuk pada hifa yang fertile secara asexual  atau sexual
Mikrokonidia, spora asexual pada hifa yang ukurannya kecil berbentuk seperti tetes air, cerutu.
Makrokonidia, spora asexual pada hifa yang ukurannya besar dan bentuknya  seperti gada, bulan sabit.
Pada beberapa jamur pada bagian ujung menggelembung membentuk suatu wadah (sporangium), dimana protoplasmanya membagi diri membentuk spora (sporangiospora), hifa dari jamur tersebut disebut sporangiospore.

Sexual
Spora jamur yang dibentuk melalui percampuran sitoplasma dan inti dari 2 hifa atau 2 sel jamur. Perkembang biakan secara sexual ada dua cara yaitu : Plasmogami dan Karyogami. 
Plasmogami, persatuan antara dua sel jamur yang didahului dengan protoplasma kemudian persatuan inti. Karyogami, Persatuan antara dua sel jamur atau hifa pada bagian inti.

KLASIFIKASI
Klasifikasi jamur Sejati  (Eumycetes)terbagi menjadi empat berdasarkan cara  perkembang biakannya yaitu :
1. Golongan Zygomycetes,  Jamur yang berkembang biak  secara sexual dengan membentuk zigot dari penggabungan ujung-ujung hifa. Contoh : Mucor, Absidia
2. Golongan Basidiomycetes, Jamur yang berkembang biak  secara sexual, spora dibentuk diluar tubuhnya pada sel berbentuk seperti pemukul yang disebut basidia
3. Golongan Ascomycetes, Jamur yang berkembang biak secara sexual dengan membentuk spora didalam askus (wadah).
4. Golongan Deuteromycetes, Jamur yang brekembang biak secara asexual  atau jamur tidak sempurna (Fungi Imperfekti), dijumpai pada jamur penyebab penyakit. Penggolongan jamur pathogen lebih diutamakan pada lokasi infeksinya, misalnya    Mikosis Superfisial, Mikosis Subcutan, Mikosis Sistemik, Oportunis.

Jamur berdasarkan habitat asal dibagi menjadi :

1. Habitat Tanah (Geofilik)
Menyebabkan penyakit pada manusia melalui :
a. Inhalasi ( Pernafasan ) : Jamur ini masuk kedalam tubuh manusia melalui pernafasan, sehingga biasanya menyebabkan penyakit pada organ dalam (Mikosis Sistemik). Contoh : Aspergillosis paru, Histoplasmosis, Cryptococosis, Blastomyces
b. Traumatik / luka / lesi : Jamur ini masuk kedalam tubuh manusia karena adanya luka, dan dapat menyebabkan penyakit pada Mikosis Subcutan. Contoh  : Cladosporium corioni, Phialospora verukosa
c.  Kontak kulit  : Jamur ini pathogen pada manusia karena kontak antara kulit sehingga menyebabkan Mikosis Superfisial(Jamur Kulit). Contoh : Malazezia furfur / panu, Microsporum, Trychophyton, Epidermophyton

2.  Habitat hewan (Zoofilik)
Jamur ini menyebabkan penyakit pada manusia melalui kontak kulit dengan hewan, menyebabkan Mikosis Superfisial. Contoh : Microsporum, Trychophyton, Epidermophyton

3.  Habitai Air / Aquatik
Jamur ini menyebabkan penyakit pada manusia melalui mulut, luka kontak dengan kulit, menyebabkan Mikosis Sub cutan. Contoh : Cladosporium, Phialospora verucosa, Candida

4.  Habitat pada manusia (Anthropofilik)
Jamur ini menyebabkan penyakit pada manusia melalui kontak kulit, menyebabkan penyakit Mikosis Superfisial. Contoh : Malazezia furfur / panu, Epidermophyton, Candida

FAKTOR PREDISPOSISI/ pertumbuhan
 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur ada 2 yaitu : 
- secara Eksogen
- secara Endogen

Faktor Eksogen
Cuaca (kelembaban, suhu yang tinggi, pH asam), Pakaian, Penggunaan emolin yang berminyak dan Kebiasaan / pekerjaan.
Faktor Endogen : 
Immunodefisiensi, Malnutrisi, Genetic, Hormonal (Mengandung), Diabetes militus dan Obesitas, kulit berminyak.

Selasa, 13 November 2012

Cabang-cabang Ilmu Biologi dan Kajiannya


Cabang-cabang Ilmu Biologi dan Kajiannya
Cabang-cabang Ilmu Biologi dan Kajiannya - Biologi atau ilmu hayat adalah ilmu yang mempelajari aspek fisik kehidupan. Istilah "biologi" dipinjam dari bahasa Belanda, biologie, yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, yaitu bios (hidup) dan logos (lambang tau ilmu). Obyek kajian biologi pada masa kini sangat luas dan mencakup semua makhluk hidup dalam berbagai aspek kehidupannya.

Tulisan ini akan mengulas mengenai cabang-cabang ilmu Biologi beserta cakupan dan kajian dari masing-masing ilmu tersebut. Berikut adalah pemaparan yang bisa disimak secara lengkap:

Cabang dari biologi berjumlah ratusan, yang berkembang pesat terutama sejak abad ke-20. Biologi sendiri semula merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (natural sciences) yang dipelajari oleh para naturalis (ahli ilmu-ilmu alamiah). Biologi sebagai ilmu yang mandiri, dalam arti memiliki perangkat analisis dan konsep-konsep ilmiah yang kokoh, baru terbentuk pada abad ke-18, setelah penemuan mikroskop dan tumbangnya dogma generatio spontanea oleh konsep omne vivum ex vivo. Konsep evolusi, pewarisan sifat (hereditas), dan penemuan DNA sebagai bahan genetik memacu perkembangan biologi secara pesat dan menghasilkan cabang-cabang yang dikenal sekarang ini.

Pembagian biologi di bawah ini tidak bersifat mutlak karena beberapa cabang yang sekarang dianggap mandiri masih memiliki keterkaitan dengan bidang induknya, misalnya genetika dengan fisiologi, biologi molekular dengan genetika, dan sebagainya. Selain itu, karena dinamisnya perkembangan ilmu-ilmu ini, seringkali ilmu-ilmu ini saling bertemu dan menghasilkan kajian antardisiplin yang sukar dipisahkan.

Cabang-Cabang Ilmu Biologi

Biologi merupakan pohon ilmu yang sangat besar. Karena luasnya bahan kajian biologi, biologi dibagi lagi menjadi cabang-cabang ilmu. Beberapa cabang-cabang ilmu biologi antara lain :
1.    Anatomi : Ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian struktur tubuh dalam makhluk hidup
2. Agronomi : Ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya
3. Andrologi : Ilmu yang mempelajari tentang macam hormon dan kelainan reproduksi pria
4. Algologi : Ilmu yang mempelajari tentang alga/ganggang
5. Botani : ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
6. Bakteriologi : Ilmu yang mempelajari tentang bakteri
7. Biologi molekuler : Ilmu yang mempelajari tentang kajian biologi pada tingkat molekul
8. Bioteknologi : Ilmu yang mempelajari tentang penggunaan penerapan proses biologi secara terpadu yang meliputi prosesbiokimia, mikrobiologi, rekayasa kimia untuk bahan pangan dan peningkatan kesejahteraan manusia.
9. Bryologi: ilmu yang mempelajari tentang lumut
10. Kardiologi: ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah
11. Dendrologi: ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya, seperti liana
12. Ekologi : Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan
13. Embriologi : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio
14. Entomologi : Ilmu yang mempelajari tentang serangga
15. Enzimologi : ilmu yang mempelajari tentang enzim
16. Evolusi : Ilmu yang mempelajari tentang perubahan struktur tubuhmakhluk hidup secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama
17. Epidemiologi : Ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit
18. Eugenetika : Ilmu yang mempelajari tentang hukum pewarisan sifat
19. Endokrinologi : Ilmu yang mempelajari tentang hormon
20. Enzimologi : Ilmu yang mempelajari tentang enzimFisiologi : Ilmu yang mempelajari tentang faal (fungsi kerja) organ tubuh
21. Fisiologi: Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh
22. Fisioterapi : Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadappenderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot
23. Farmakologi : Ilmu yang mempelajari tentang obat-obatanGenetika : Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
24. Genetika: ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
25. Histologi : Ilmu yang mempelajari tentang jaringan
26. Higiene : Ilmu yang mempelajari tentang pemeliharaan kesehatan makhluk hidup
27. Harpetologi, ilmu yang mempelajari reptilia/ular
28. Imunologi : Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh
29. Ichtiologi : Ilmu yang mempelajari tentang ikan
30. Karsinologi : Ilmu yang mempelajari tentang crustacea
31. Klimatologi : Ilmu yang mempelajari tentang iklim
32. Limnologi : Ilmu yang mempelajari tentang perairan mengalir
33. Mamologi: ilmu yang mempelajari tentang mammalia
34. Mikologi ilmu yang mempelajari tentang jamur
35. Mikrobiologi : Ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme
36. Malakologi : Ilmu yang mempelajari tentang moluska
37. Morfologi : Ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luarorganisme
38. Mikologi : Ilmu yang mempelajari tentang jamur
39. Neurologi: Ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem saraf
40. Nematologi: ilmu yang mempelajari tentang nematoda
41. Organologi : Ilmu yang mempelajari tentang organ
42. Onkologi: ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya
43. Onthogeni : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa
44. Ornitologi : Ilmu yang mempelajari tentang burung
45. Phylogeni : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhlukhidup
46. Patologi : Ilmu yang mempelajari tentang penyakit dan pengaruh-nya bagi manusia
47. Palaentologi : Ilmu yang mempelajari tentang fosil
48. Paleobotani: ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau
49. Paleozoologi: ilmu yang mempelajari tentang hewan purba
50. Parasitologi : Ilmu yang mempelajari tentang makhluk parasit
51. Protozoologi : Ilmu yang mempelajari tentang Protozoa
52. Primatologi: ilmu yang mempelajari tentang primata
53. Pulmonologi: ilmu yang mempelajari tentang paru-paru
54. Radiologi: ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi gelombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik
55. Rekayasa Genetika, ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetic
56. Sanitasi : Ilmu yang mempelajari tentang kesehatan lingkungan
57. Sitologi : Ilmu yang mempelajari tentang sel
58. Taksonomi : Ilmu yang mempelajari tentang penggolongan makhluk hidup
59. Teratologi : Ilmu yang mempelajari tentang cacat janin dalam kandungan
60. Virologi : Ilmu yang mempelajari tentang virus
61. Zoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan

Kajiannya Cabang-Cabang Biologi

1. Zoologi
Zoologi adalah cabang biologi yang mempelajari struktur, fungsi, perilaku, serta evolusi hewan. Ilmu ini antara lain meliputi anatomi perbandingan, psikologi hewan, biologi molekular, etologi, ekologi perilaku, biologi evolusioner, taksonomi, dan paleontologi. Kajian ilmiah zoologi dimulai sejak sekitar abad ke-16.

2. Botani

Botani merupakan salah satu bidang kajian dalam biologi yang mengkhususkan diri dalam mempelajari seluruh aspek biologi tumbuh-tumbuhan. Dengan demikian, dalam botani dipelajari semua disiplin ilmu biologi untuk mempelajari pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, perkembangan, interaksi dengan komponen biotik dan komponen abiotik, serta evolusi tumbuhan. Orang yang menekuni bidang botani disebut sebagai botanis.

3. Fisiologi
Fisiologi adalah salah satu dari cabang-cabang biologi yang mempelajari bagaimana kehidupan berfungsi secara fisik dan kimiawi. Istilah ini dibentuk dari kata Yunani Kuno yaitu physis atau hakikat, dan logia, yaitu kajian. Fisiologi menggunakan berbagai metode ilmiah untuk mempelajari biomolekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, dan organisme secara keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan kimiawinya untuk mendukung kehidupan.

Berdasarkan objek kajiannya dikenal fisiologi manusia, fisiologi tumbuhan, dan fisiologi hewan, meskipun prinsip fisiologi bersifat universal, tidak bergantung pada jenis organisme yang dipelajari. Sebagai contoh, apa yang dipelajari pada fisiologi sel khamir dapat pula diterapkan sebagian atau seluruhnya pada sel manusia.

Fisiologi hewan bermula dari metode dan peralatan yang digunakan dalam pembelajaran fisiologi manusia yang kemudian meluas pada spesies hewan selain manusia. Fisiologi tumbuhan banyak menggunakan teknik dari kedua bidang ini.

Cakupan subjek dari fisiologi hewan adalah semua makhluk hidup. Banyaknya subjek menyebabkan penelitian di bidang fisiologi hewan lebih terkonsentrasi pada pemahaman bagaimana ciri fisiologis berubah sepanjang sejarah evolusi hewan.

Ilmu-ilmu lain telah berkembang dari fisiologi mengingat ilmu ini sudah cukup tua. Beberapa turunan yang penting adalah biokimia, biofisika, biomekanika, genetika sel, farmakologi, dan ekofisiologi. Perkembangan biologi molekuler memengaruhi arah kajian fisiologi.

4. Anatomi
Anatomi berasal dari bahasa Yunani yaitu anatomia yang berarti memotong adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Terdapat juga anatomi hewan atau zootomi dan anatomi tumbuhan atau fitotomi. Beberapa cabang ilmu anatomi adalah anatomi perbandingan, histologi, dan anatomi manusia.

5. Genetika
Genetika berasal dari bahasa Belanda yaitu genetica, dan diadaptasi dari bahasa Inggris yaitu genetics, dibentuk dari kata bahasa Yunani yaitu, genno, yang berarti melahirkan adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya. Istilah "genetika" diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.

6. Mikrobiologi

Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea. Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup.

7. Bakteriologi
Bakteriologi merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan dan klasifikasi bakteri. Bakteriologi dapat dikatakan juga sebagai biologi bakteri. Di dalamnya dipelajari struktur anatomi sel bakteri, klasifikasi, cara kerja sel bakteri, interaksi antarsel bakteri, dan juga tanggapan bakteri terhadap perubahan pada lingkungan hidupnya. Bakteriologi merupakan satu bagian penting dalam mikrobiologi.

8. Evolusi
Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi.

Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.

9. Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika (Ing. genetic engineering) dalam arti paling luas adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan pemuliaan hewan atau tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan. Demikian pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat pula dimasukkan. Walaupun demikian, masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik biologi molekular untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu.

10. Taksonomi
Kata taksonomi diambil dari bahasa Yunani tassein yang berarti untuk mengelompokkan dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi dapat diartikan sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu. Di mana taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih umum dan taksonomi yang lebih rendah bersifat lebih spesifik.